Ansbach, KompasOtomotif – Tobias Guckel adalah top builder asal Jerman yang bisa jadi namanya kalah terkenal dengan builder-builderdunia lain. Dia menggeluti modifikasi sejak 25 tahun lalu, bermukim di Rappenhof, Ansbach, Jerman. Di kampungnya, Guckel terkenal ”raja tega” merombak sepeda motor apa pun menjadi apa yang dia mau, dari restorasi hingga Harley pameran.
Dan ini adalah karya paling anyar, Kawasaki model cafe racer dengan buntut berbeda, melengkung ke atas (rata-rata buntut cafe racermelengkung ke bawah). Karena gaya yang berlawanan dengan kebiasaan inilah, nama sepeda motor juga spesial. Dia menyebut si hijau dengan ”Kamikaze”, simbol heroisme pilot-pilot Jepang ketika menabrakkan diri ke kapal-kapal sekutu di Perang Dunia ke-II.
Sepintas memang spesial. Selain karena warna hijau mencolok, beberapa bagian tampak unik. Rangka diambilkan dari Kawasaki H1, salah satu tunggangan kencang di era 1970-an. Lalu, segitiga dan rangka itu dimodifikasi agar lebih kuat dan tampak lebih bersih.
Christian HaaszMesin diambil dari Kawasaki H2 3-silinder 2-tak lansiran 1970-an.
GalakSemakin bernilai sejarah ketika Guckel menyematkan mesin Kawasaki H2 tiga silinder 2-tak 748cc dalam rangka. Racikan tersebut membuat sepeda motor semakin klasik. Untuk membuatnya semakin bertenaga, dipasang karburator Mikuni VM34 agar pencampuran udara dan bahan bakar semakin baik.
Sebagai penambah daya, dipasangi sistem gas buang baru lewat knalpot kustom yang dipesan dari Jolly Moto. Karena ada tiga silinder, lubang knalpot pun ada tiga. Dua disalurkan ke bagian kanan, sisanya di bagian kiri sepeda motor.
Dari sisi estetika, juluran knalpot ini justru membuat sepeda motor tampil sangar. Bisa dibayangkan suara yang memekakkan telinga ketika mesin menyala dan digeber. Ditambah dengan warna hijau terang dan bersih, sepeda motor ini cukup menyita perhatian.
Christian HaaszBuntutnya menjulang ke atas, kebalikan rata-rata cafe racer.
ModernMeski sudah cukup retro dengan lampu bulat dan tangki dibiarkan menganut nuansa lama, tapi soal performa usia tidak bohong. Itulah kenapa beberapa bagian harus diselipkan aura modern. Menjadi perhatian utama adalah pengendalian, dipasangkan garpu depan, lengan ayun, rem, dan pelek milik Suzuki GSX-R1100.
Sementara ban menggunakan Michelin Pilot 2. Lalu selebihnya dipasang aksesori tambahan seperti stabilizer di bagian atas suspensi depan, pijakan kaki, hingga peranti tambahan pada setang. Rombakan ini sudah cukup untuk dijadikan inspirasi modifikasi, terutama bagi para penyuka aliran klasik.